PENGERTIAN
MOTIF
Motif > > merupakan dorongan
dalam diri manusia yang timbul dikarenakan adanya kebutuhan-kebutuhan yang
ingin dipenuhi oleh manusia tersebut. Motif berasal dari bahasa latin movere
yang berarti bergerak atau to move . Karena itu motif diartikan sebagai
kekuatan yang terdapat dalam diri organisme yang mendorong untuk berbuat atau driving
force. Motif sebagai pendorong sangat terikat dengan fakrot - faktor lain,
yang disebut dengan motivasi. Motivasi merupakan keadaan dalam
diri individu atau organisme yang mendorong perilaku ke arah tujuan. DEngan
demikian motivasi mempunyai tiga aspek didalamnya yaitu:
- keadaan terdorong dalam diri organisme ( a drive state), yaitu kesiapan bergerak karena kebutuhan jasmani, keadaaan lingkungan, atau keadaan mental seperti berpikir dan ingatan.
- perilaku yang timbul dan terarah karena keadaan ini
- Tujuan atau "goal" yang dituju oleh perilaku tersebu
Sesuai dengan pendapat Sherif & Sherif
(1956) bahwa motif adalah faktor internal yang mengarah pada
berbagai jenis perilaku yang bertujuan , semua pengaruh internal, seperti
kebutuhan (needs) yang berasal dari fungsi-fungsi organisme, dorongan dan
keinginan, aspirasi, dan selera social yang bersumber dari fungsi-fungsi
tersebut
pendapat Haroldz Koontz dan
kawan-kawan (1980;632) yang mengungkapkan bahwa motif adalah suatu keadaan
dari dalam yang memberikan kekuatan yang menggiatkan, atau yang menggerakkan
sehingga disebut ‘penggerakan’ atau ‘motivasi’ yang mengarahkan perilaku
individu ke arah tujuan-tujuan tertentu
MOTIF SEBAGAI INFERENSI,EKSPLANASI DAN
PREDIKSI
Suatu hal yang penting berkaitan dengan motif ini ialah bahwa motif itu tidak dapat diamati secara langsung. Tetapi motif dapat diketahui atau terinferensi dari perilaku, yaitu apa yang dikatakan dan apa yang diperbuat oleh seseorang. Dari hal – hal tersebut dapat diketahui tentang motifnya. Dengan kesimpulan orangmempunyai alat yang baik untuk mengadakan eksplanasi mengenai perilaku.
Motif juga membantu seseorang untuk
mengadakan prediksi tentang perilaku. Apabila orang dapat menyimpulkan motif
dari perilaku seseorang dan kesimpulan tersebut benar, maka orang dapat
memprediksi tentang apa yang akan diperbuat oleh orang yangbersangkutan dalam
waktu yang akan datang.
JENIS – JENIS MOTIF
- Motif yang berhubungan dengan kebutuhan Kejasmanian (organic needs), yaitu merupakan motif yang berhubungan dengan kelangsungan hidup indivisu atau organisme, missal motif minum, makan, kebutuhan pernapasan, seks, kebutuhan beristirahat.
- Motif darurat (emergency motives), yaitu merupakan motif untuk tindakan-tindakan dengan segera karena sekitar menuntutnya, missal motif untuk melepaskan diri dari bahaya, motif melawan, motif untuk mengatasi rintangan-rintangan, motif untuk bersaing.
3.
Motif Obyektif (obyective motives),
yaitu merupakan motif untuk mengadakan hubungan dengan keadaan sekitarnya, baik
terhadap orang-orang atau benda-benda. Misalnya, motif eksplorasi, motif
manipulasi, minat. Minat merupakan motif yang tertuju kepada sesuatu yang
khusus.
1. Motif Fisiologis
Dorongan atau motif fisiologis pada umumnya berakar pada keadaan jasmani, misal dorongan untuk makan, dorongan untuk minum, dorongan seksual, dorongan untuk mendapatkan udara segar. Dorongan – dorongan tersebut adalah berkaitan dengan kebutuhan – kebutuhan untuk melangsungkan eksistensinya sebagai makhluk hidup. Karena itu motif ini juga sering disebut sebagai motif dasar ( basic motives ) atau motif primer ( primary motives) karena motif atau dorongan ini berkaitan erat dengan pertahanan eksistensi kehidupan. Dorongan ( drive ) ini merupakan dorongan atau motif alami, merupakan motif yang dibawa. Disamping adanya motif yang alami, juga ada motif yang dipelajari ( Morgan,dkk.1984 ; Woodworth dan Marquis, 1957).
a. Tujuan yang dipelajari
Hewan dan manusia kadang – kadang belajar mencapai tujuan yang tidak langsung berkaitan dengan pemuasan kebutuhan biologis. Tujuan semacam ini yang sering disebut sebagai tujuan yang dipelajari ( learned goal )atau tujuan sekunder.
b. Motif dan kebutuhan yang dipelajari
Pengertian kebutuhan yang dipelajari sering digunakan apabila motif itu timbul karena proses belajar. Berkaitan dengan ini misalnya kebutuhan sosial yang juga kadang – kadang disebut motif sosial. Disebut motif sosial karena motif ini dipelajari melalui interaksi sosial. Sebagai hasil proses belajar yang kompleks khususnya melalui kondisioning operand an modeling dalam keluarga anak belajar adanya kebutuhan akan prestasi.
2.Motif Sosial
Motif sosial merupakan moif yang kompleks, dan merupakan sumber dari banyak perilaku atau perbuatan manusia. Dikatakan sosial karena motif ini dipelajari dalam kelompok sosial. McClelland berpendapat bahwa motif sosial itu dapat dibedakan dalam :
a. Motif berprestasi atau juga disebut( need for achievement )
Orang
yang mempunyai kebutuhan atau need ini akan meningkatkan performance, sehingga
dengan demikian akan terlihat tentang kemampuan prestasinya. Untuk mengungkap
kebutuhan akan prestasi ini dapat diungkap dengan teknik proyeksi.
b. Motif berafiliasi atau juga disebut kebutuhan afiliasi ( need for affiliation )
Afiliasi
menunjukkan bahwa seseorang mempunyai kebutuhan berhubungan dengan orang lain.
c. Motif
berkuasa atau kebutuhan berkuasa ( need for power )
Dalam
interaksi sosial orang akan mempunyai kebutuhan berkuasa ( power ). Kebutuhan
akan kekuasaan ini bervariasi dalam kekuatannya dan dapat diungkapkan dengan
teknik proyeksi
Tidak ada komentar:
Posting Komentar